Sunday, July 4, 2021

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MEKAH

 


Pada tanggal 17 Ramadan tahun 610 M (13 tahun sebelum hijrah) Nabi Muhammad Saw. yang saat itu berusia 40 tahun mendapat wahyu pertama, yaitu surat al-Alaq/96: 1-5. Peristiwa ini menandai diangkatnya  Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul. Setelah  turunnywahyu kedua, yaitu  surat  al- Mudatsir/74: 1-7 Rasulullah Saw. diperintah oleh Allah Swt. untuk berdakwah. Bukanlah hal mudah untuk menyampaikan ajaran tauhid kepada penduduk Makkah. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Makkah telah memiliki agama, yaitu menyembah berhala. Masyarakat Arab ketika itu dikenal dengan masyarakat Arab jahiliyah karena masih berada dalam kebodohan. Kebodohan yang dimaksud adalah kebodohan dalam bidang moral, norma, etika, hukum dan agama.

 

Sungguh sangat berat tugas yang diemban oleh Nabi Muhammad Saw. Dakwah Rasulullah Saw. di Makkah mendapat tantangan, hambatan, dan hinaan dari kaum kafir Quraisy. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah. Sikap mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. adalah tetap sabar, tangguh, rela berkorban, tabah, dan optimis akan mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah Swt.

 

Seandainya Rasulullah Saw. bersikap keras dan berhati kasar tentu orang-orang Arab di Makkah akan menjauhi Nabi Muhammad Saw. Jika mereka menjauhi Nabi Saw., berarti misi dakwah terancam gagal. Berkat rahmat dan kasih sayang Allah Swt., Nabi Muhammad Saw. berlaku lemah lembut kepada mereka. Sungguh pada diri Rasulullah Saw. terdapasuri teladan bagi seluruh alam. Akhlaknya mulia, tutur katanya lembut, cinta pada umatnya dan kasih sayang yang besar kepada sesama.

 

Perjuangan dakwah Nabi Muhammad Saw. di Makkah dapat kita teladandan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari karena pada hakikatnya  setiamuslim memiliki kewajiban berdakwah untuk menyebarkan kemuliaan ajaran Islam.





Kondisi Masyarakat Arab Jahiliyah

Berdasarkan asal usul keturunan, penduduk jazirah Arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu Qahthaniyun  (keturunan  Qahthan)dan Adnaniyun (keturunan  Ismail bin Ibrahim). Pada awalnya, golongan Adnaniyun menduduki wilayah utara, dan wilayah selatan diduduki oleh golongan Qahthaniyun. Namun, seiring perkembangan waktu, kedua golongan itu membaur menjadi satu karena perpindahan dari utara ke selatan dan sebaliknya.

 

Kota terpenting dan terkenal diantara kota-kota di jazirah Arab adalah Kota Makkah. Tahukah kalian mengapa kota Makkah menjadi kota terpenting dan terkenal? Hal ini dikarenakan kota Makkah dilalui jalur perdagangan yang ramai yang menghubungkan Yaman di selatan dan Syria di utara. Kabah yang berada di tengah kota Makkah merupakan pusat keagamaan Arab. Mayoritas masyarakat Arab beragama watsani, yaitu percaya kepada dewa yang diwujudkan dalam bentuk berhala dan patung. Kabah merupakan tempat mereka berziarah, di dalamnya terdapat 360 berhala yang mengelilingi berhala utama, yaitu Hubal. Setiap kabilah atau suku memiliki berhala sendiri-sendiri yang dipusatkan di Kabah. Selain Hubal, berhala yang terkenal adalah Lata, Uzza, dan Manat. Adapula sebagian masyarakat Arab menyembah malaikat dan bintang, seperti yang dilakukan kaum Sabiin. Hal ini adalah salah satu bentuk kejahiliyahan di bidang agama. Agama dan kepercayaan tersebut sudah menyimpang dari ajaran agama tauhid dari para nabi dan rasul terdahulu.

 

Kondisi masyarakat Arab sebelum Islam dikenal dengan istilajahiliyah. Tahukah kalian apa yang membedakan  masyarakat  jahiliyah  dengan masyarakat  pada umumnyaMasyarakat  Arab  jahiliyah berarti masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan tersebut adalah kebodohan dalam bidang moral, norma, etika, hukum, dan agama.

 

Jadi, inti dari karakter jahiliyah adalah memiliki sifat keras kepala, mengutamakan hidup jangka pendek, tidak mau merubah perilaku pada perilaku yang benar menurut aturan agama. Oleh karena itu, karakter jahiliyah bukan mutlak milik masyarakat Arab masa itu.

 

Sistem  hidup masyarakat  jahiliyasangat  ditentukan  oleh dua hal, yaitu  kekuasaan kesukuan dan kekuasaan ekonomi. Masingmasingsuku atau kabilah bersaing untuk menjadi yang paling kuat dan paling disegani. Sumber kekuatan mereka adalah kesetiaan dan solidaritas di antara anggota kelompok. Penduduk Arab jahiliyah memiliki tabiat suka berperang. Oleh karena itu, peperangan antarsuku sering terjaddan telamenjadi tabiat  yang mendarah daging. Dunia Arab ketikitu  merupakan kancah peperangan terus-menerus. Akibatnya adalah kebudayaan mereka tidak berkembang.

 

Kondisi masyarakat yang suka berperang seperti ini juga menyebabkan nilai wanita menjadi sangat rendah. Seorang wanita tidak punya hak mewarisi harta peninggalan suaminya, bapaknya atau anggota keluarga lainnya. Apabila terjadi peperangan antarsuku, maka suku yang kalah akan dijadikan budak oleh suku yang menang.

 

Masyarakat Arab jahiliyah memiliki kebiasaan buruk, di antaranya minum minuman keras, berjudi, dan membunuh. Lebih dari itu, mereka beranggapan bahwa minum minuman keras, berjudi, mencuri, merampok, berzina, membunuh bukan merupakan perbuatan salah. Hal ini merupakan bentuk kejahiliyahan di bidang norma, etika, dan hukum.

 

Apakah seluruh perilaku masyarakat Arab jahiliyah itu buruk? Tentu saja tidak. Ada beberapa kebiasaan dan budaya yang positif pada masyarakat Arab jahiliyah, di antaranya memiliki keberanian, semangat juang yang tinggi, suka menghormati tamu, dan maju dalam bidang perdagangan. Sumber ekonomi dan penghasilan  utama  oranAraadalah  perdagangan  dan bisnis.  Orang-orang  Arajahiliyah  sangat terkenal dengan kepiawaiannya dalam berdagang dan bisnis.


 

A.    Dakwah Nabi Muhammad saw. Periode Mekah

Kota Mekah sangat penting dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad saw. lahir di Kota Mekah. Di Kota Mekah beliau menerima wahyu pertama dari Allah Swt. dan menyampaikan dakwah untuk pertama kali

 


1.     Kerasulan Nabi Muhammad saw.

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. al-'Alaq [96]: 1-5)

 

Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama saat bertahanus di gua Hirà. Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad saw, yang berada di gua Hira kemudian menyampaikan Surah al-'Alaq [96] ayat 1-5. Meskipun telah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. belum mulai melakukan aktivitas dakwah. Beliau mulai berdakwah ketika Allah Swt. menurunkan wahyu kedua, yaitu Surah al-Muddassir [74] ayat 1-7 sebagai berikut.

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ قُمْ فَاَنْذِرْۖ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ ( المدّثّر/74: 1-4)

Wahai orang yang berkemul (berselimut)! bangunlah, lalu berilah peringatan! dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, (Al-Muddassir/74:1-4)

 

Turunnya Surah al-Muddassir [74] ayat 1-7 menjadi dasar bagi Nabi Muhammad saw. untuk mulai berdakwah. Berdakwah kepada masyarakat Arab jahiliah merupakan tugas berat. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw, menerapkan strategi-strategi tertentu dalam mendakwahkan risalah-Nya

 

2.     Misi Dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah

Kondisi masyarakat Mekah saat Nabi Muhammad saw. diutus. Masyarakat Mekah gemar melakukan perbuatan tercela. Dengan demikian, misi utama dakwah Nabi Muhammad saw yaitu mengajarkan ketauhidan dan akhlak. Perhatikan uraian berikut!

 

a.      Mengajarkan Tauhid atau Akidah

Nabi Muhammad saw. mengajarkan dan menyeru umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah Swt. Hanya Allah Swt, yang patut disembah dan dimintai pertolongan. Setelah melalui perjuangan panjang, Nabi Muhammad saw. dapat menaklukkan Mekah dan menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaum jahiliah pada peristiwa Fath al-Makkah.

Tauhid merupakan dasar untuk menanamkan syariat Islam. Setelah seseorang menyembah hanya kepada Allah Swt., ajaran Islam dengan sendirinya diterima dan dilaksanakan. Jika dalam diri seseorang telah tertanam tauhid yang kuat, ia akan menerima perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dengan ikhlas. Inti ajaran tauhid yang ditanamkan Nabi Muhammad saw. kepada masyarakat Mekah sebagai berikut:

1)      Menyembah Allah Swt. dan meninggalkan berhala sebagai sesembahan.

2)      Beriman kepada Nabi Muhammad saw, sebagai rasul Allah Swt. atau utusan Allah Swt

3)      Beriman pada hari akhir sebagai hari pertanggungjawaban amal manusia di dunia.

 

b.     Menanamkan Kemuliaan Akhlak

Nabi Muhammad saw. diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebelum Nabi Muhammad saw. diutus, terjadi dekadensi atau kerusakan moral dalam berbagai bidang dan tatanan kemasyarakatan di Mekah. Banyak perilaku masyarakat jahiliah yang tidak bermoral seperti perzinaan, mabuk-mabukan, dan mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena malu memiliki anak yang tidak dapat berperang. Nabi Muhammad saw. hadir memberi teladan akhlak mulia kepada seluruh umat manusia.

Nabi Muhammad saw. merupakan teladan yang baik (uswatun hasanah). Perilaku Nabi Muhammad saw. merupakan contoh terbaik bagi manusia. Beliau melarang perbuatan curang dalam jual beli, memerintahkan untuk membebaskan budak, serta menghargai kehidupan wanita dan keluarga. Semua ajaran tersebut diterapkan Nabi Muhammad saw. pada dirinya sendiri. Memberi teladan dengan tingkah laku merupakan cara efektif dalam berdakwah.

Nabi Muhammad saw, telah memberi contoh strategi dakwah yang tepat. Strategi dakwah yang dijalankan oleh Nabi Muhammad saw, salah satunya dakwah bil-hal. Dakwah bil-hal dilakukan dengan mengajak berbuat baik dan memberi contoh nyata. Dakwah bil-hal merupakan strategi dakwah yang efektif karena tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga mengajarkan akhlak mulia dalam keseharian

 

3.     Strategi Dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah

Secara garis besar Nabi Muhammad saw, menerapkan dua strategi dakwah yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang terangan.

 

a.     Dakwah Nabi Muhammad saw. secara Sembunyi-Sembunyi (Ad-Da'wah Bi Al-Sirr)

Anda harus menyadari bahwa Nabi Muhammad saw. melakukan dakwah secara sembunyi pada masa awal kerasulan karena masyarakat jahiliah di sekitamya gemar melakukan perbuatan tercela. Saat itu hanya Nabi Muhammad saw, seorang yang beriman dengan benar kepada Allah Swt. Adapun kaum kafir Quraisy merupakan masyarakat yang sang loyal memegang ajaran nenek moyang. Dengan kenyataan tersebut, bukan tindakan bijak jika Nab Muhammad saw, langsung berdakwah secara terang-terangan kepada masyarakat Mekah. sembunyi.

Dakwah dengan strategi ini berlangsung sekira dua tahun. Pada saat itu dakwah Nabi Muhammad saw. ditujukan kepada keluarga dan para sahabat terdekat. Khadijah, istrinya, merupakan wanita pertama yang beriman dan menerima ajaran tauhid, disusul oleh Abu Bakar dan Ali bin Ab Talib. Melalui perantara Abu Bakar banyak penduduk Mekah mengikuti seruan dakwah Nabi Muhammad saw. Mereka yang masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Sa'd bin Abi Waqas, Ubaidah bin Jarrah, dan Zubair bin Awwam. Orang orang yang pertama masuk Islam atau pada masa awal dakwah Nabi Muhammad saw. dikenal dengan sebutan as-Sabiqunal-Awwalu>n. di rumah Al-Arqam bin Abil Arqam adalah rumah tempat pusat dakwah pertama. Di rumah yang penuh berkah inilah, Rasulullah Saw mengajarkan Islam secara diam – diam kepada para pemeluk Islam pertama. Beliau merintis dakwah secara ifradiyah (ajakan kepada perorangan secara sembunyi).

 

b.     Dakwah Nabi Muhammad saw. secara Terang-terangan (Ad-Da'wah Bi Al-Jahr)

وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ  فَاِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ ۚ

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Asy-Syu'ara'/26:214-216)

 

Ayat tersebut merupakan perintah Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. untuk berdakwah secara terang-terangan. Nabi Muhammad saw. kemudian mengundang keluarga Bani Abdul Muttalib pada jamuan makan. Beliau mengajak keluarga besarnya menyembah Allah Swt. Abu Lahab, paman Nabi Muhammad saw., segera menghentikan pembicaraan dan mengajak para undangan meninggalkan tempat jamuan makan.

Nabi Muhammad saw. tidak berputus asa dengan penolakan Abu Lahab. Beberapa hari kemudian Nabi Muhammad saw. mengundang kembali keluarga besarnya pada jamuan makan. Usai jamuan makan, Nabi Muhammad saw. kembali mengajak kerabat dekatnya menyembah

Allah Swt. Keluarga dekat Nabi Muhammad saw, meninggalkan acara jamuan makan dengan ejekan dan hinaan. Di tengah upaya berdakwah kepada keluarganya, Nabi Muhammad saw. menerima wahyu Surah al-Hijr [15] ayat 94-96 sebagai berikut.

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ ٩٤ اِنَّا كَفَيْنٰكَ الْمُسْتَهْزِءِيْنَۙ ٩٥ الَّذِيْنَ يَجْعَلُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ ٩٦ ( الحجر/15: 94-96)

Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara engkau (Muhammad) dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau),  (yaitu) orang yang menganggap adanya tuhan selain Allah; mereka kelak akan mengetahui (akibatnya). (Al-Hijr/15:94-96)

 

 

Nabi Muhammad Saw., tidak menyerah. Beliau kemudian mengalihkan dakwahnya kepada penduduk Mekah. Suatu hari Nabi Muhammad saw. naik ke Bukit Safa seraya mengajak penduduk Mekah  menyembah Allah Swt. Mendengar ajakan Nabi Muhammad saw., suasana seketika gaduh. Para pembesar Quraisy mengumpat Nabi Muhammad saw., bahkan menganggap beliau tidak waras. Abu Lahab dengan lantang berteriak, "Celaka kau hari ini, untuk ini engkau mengumpulkan kami?" Abu Lahab termasuk orang yang paling keras menentang dakwah Islam. Tidak heran jika Allah Swt. mengancamnya melalui Surah al-Lahab [111] ayat 1-3.

 

c.       Menghadapi Kekejaman Kaum Kafir Quraisy

Muhammad saw dan umat Islam berhasil melalui cobaan yang kekejaman dan kekerasan dari kaum kafir Quraisy dengan keimanan dan kesabaran, Sikap yang ditunjukkan Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam menyebabkan kaum kafir Quraisy semakin gelap mata Kaum kafir Quraisy semakin menjadi-jadi untuk menyiksa kaum muslimin. Kaum kafir Quraisy tega menyiksa kaum muslim hingga meninggal dunia hanya karena ingin mengembalikan keyakinan kaum muslimin pada keyakinan nenek moyang mereka, Nabi Muhammad saw kemudian memerintahkan kaum muslimin berhijrah ke Abisinia. Pada waktu itu Abisinia merupakan wilayah yang rakyatnya memeluk agama Nasrani. Nabi Muhammad saw memerintahkan umat Islam berhijrah ke Abisinia karena mendenger nasihat bahwa Abisinia dipimpin oleh seorang raja yang tidak berbuat aniaya kepada rakyataya.

Kaum muslimin Mekah melakukan hijrah ke Abisinia dalam dua kelompok Kelompok yang hijrah ke Abisinia berjumlah 15 orang, terdiri atas 11 laki-laki dan 4 perempuan. Kaum muslimin yang hijrah pada kelompok pertama tersebut secara sembunyi-sembunyi keluar dari Mekah menuju Abisinia. Mereka akhirnya sampai di Abisinia dengan selamat dan mendapatkan tempat yang baikk di bawah Najasyi (sebutan untuk Raja Abisinia), Kaum muslimin yang hijrah tinggal di Abisinia hingga mendapat kabar bahwa keadaan di Mekah telah aman. Mendengar kabar tersebut, kau muslimin yang tinggal di Abisinia segera pulang ke Mekah. Akan tetapi, kaum kafir Quraisy ternyata belum benar-benar berubah. Kaum muslimin mendapat penyiksaan jauh lebih dahsyat dari yang mereka terima sebelum hijrah. Oleh karena itu, kaum muslimin akhirnya memutuskan melakukan hijrah kedua ke Abisinia, Hijrah ke Abisinia kali ini diikuti oleh 80 laki-laki. Hijrah kedua kaum muslimin ke Abisinia dipimpin oleh Ja'far bin Abi Talib. Kaum muslimin tinggal di Abisinia hingga sesudah Nabi Muhammad saw. hijrah ke Yasrib.

Kaum muslimin yang masih tinggal di Mekah terus menghadapi kekejaman dari kaum kate Quraisy. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. tidak menyia-nyiakan saat ada rombongan dari Yasrib (Madinah) datang ke Mekah. Rombongan tersebut datang setelah perstiwa Isra' dan Mi'raj.
penduduk Yatsrib yang berhaji ke Mekah mereka  yang terdiri dari suku 'Aus dan Khazraj, masuk Islam dalam tiga gelombang. "Pertama, pada tahun kesepuluh kenabian, beberapa orang Khazraj berkata kepada Nabi: "Bangsa kami telah lama terlibat dalam permusuhan, yaitu antara suku Khazraj dan Aus. Mereka benar-benar merindukan perdamaian. Kiranya Tuhan mempersatukan mereka kembali dengan perantaraan engkau dan ajaran-ajaran yang engkau bawa. Oleh karena itu, kami akan berdakwah agar mereka mengetahui agama yang kami terima dari engkau ini". Mereka giat mendakwahkan Islam di Yatsrib. Kedua, pada tahun keduabelas kenabian delegasi Yatsrib, terdiri dari sepuluh orang suku Khazraj dan dua orang suku Aus serta seorang wanita menemui Nabi di suatu tempat bernama Aqabah. Di hadapan Nabi mereka menyatakan ikrar kesetiaan, Mereka berikrar tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencari, tak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah baik di depan maupun di belakang Nabi Muhammad saw., serta tidak menolak berbuat kebaikan. Rombongan ini kemudian kembali ke Yastrib sebagai juru dakwah dengan ditemani oleh Mus'ab bin Umair yang sengaja diutus Nabi atas permintaan mereka. Ikrar ini disebut dengan perjanjian "Aqabah Pertama". Pada musim haji berikutnya, jamaah haji yang datang dari Yastrib berjumlah 73 orang. Atas nama penduduk Yatsrib, mereka meminta pada Nabi agar berkenan pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman. Nabi pun menyetujui usul yang mereka ajukan. Perjanjian ini disebut perjanjian 'Aqabah kedua.

 

4.     Meneladani Sifat dan Perilaku Nabi Muhammad Saw.

a.       Rela berkorban dalam membela agama

b.       Berani membela kebenaran

c.       Jujur dan rendah hati

d.       Sabar dan tabah menghadapi cobaan

e.       Tidak mudah putus asa dan menyerah dalam berdakwah


VIDEO PEMBELAJARAN



BSE PAI KELAS X BAB MENELADANI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MAKKAH

No comments:

Post a Comment

  • Bagikan