Thursday, July 1, 2021

INDAHNYA KEJUJURAN

 


Seorang pelajar harus mengerjakan soal ujian dengan kemampuan sendiri. Seorang pelajar harus menunjukkan perilaku jujur dalam ujian. Seorang pelajar yang berperilaku jujur akan memperoleh banyak manfaat. Manfaat berperilaku jujur, misalnya jika kita memperoleh nilai di bawah KKM. Akan tetapi, kita mengerjakan soal ujian dengan kemampuan sendiri. Jika kita melakukan perbuatan jujur dengan ikhlas, hasil yang diperoleh akan membuatnya termotivasi belajar lebih giat.



 

1.       Pengertian Jujur

 

Jujur dalam bahasa Arab yaitu shadaqa dan asy-Syidqu yang artinya benar, nyata, atau berkata benar. Secara istilah, jujur diartikan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan dengan kebenaran atau kenyataan. Jujur juga dapat diartikan sebagai tindakan memberikan sesuatu yang benar, sesuai kenyataan, dan tidak dusta. Perilaku jujur dibedakan menjadi tiga yaitu jujur dalam niat, perkataan, dan perbuatan.

 

a.        Jujur dalam Niat Bacalah hadis Rasulullah saw.

إنَّما الأعمالُ بالنِّيَّةِ، وإنَّما لِكُلِّ امرئٍ ما نوَى

 

"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan." (H.R. Bukhari)

Niat memiliki kedudukan penting dalam tindakan seorang muslim. Jujur dalam niat artinya kehendak hati yang tertuju hanya mencari keridaan Allah Swt. sehingga condong pada kebenaran. Seseorang yang jujur dalam niat tidak akan teperdaya oleh bisikan-bisikan setan untuk melakukan perbuatan tercela. Ia akan melakukan segala sesuatu dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

 

Mulai sekarang lakukan segala sesuatu dengan niat yang benar. Misalnya, Anda belajar dengan niat mencari ridha Allah Swt. Apakah nian Anda dalam belajar sudah benar? Jika sudah, pertahankan niat tersebut dengan cara memperbaru niat setiap hari atau setiap hendak berangkat menuntut ilmu.

 

b.       Jujur dalam Perkataan

آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا وعَدَ أخْلَفَ، وإذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

 

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya dia berkhianat." (Mutafaq ‘Alaih)

 

Kejujuran Nabi Muhammad saw, Nabi Muhammad saw. mencontohkan perilaku jujur dalam kehidupannya. Nabi Muhammad saw. berperilaku jujur sejak kecil. Beliau tidak pemah berkata dusta kepada siapa pun, Semua orang Mekah memercayai Nabi Muhammad saw. karena selalu berkata jujur, Nabi Muhammad saw. berkata jujur saat bekerja sebagai penggembala kambing. Nabi Muhammad saw. juga berperilaku jujur dalam berdagang. Nabi Muhammad saw. berhasil menjadi pedagang sukses karena selalu berperilaku jujur. Oleh karena kejujurannya, Rasulullah saw. mendapat gelar al-Amiin, artinya orang yang dapat dipercaya.

 

c.       Jujur dalam Perbuatan

Jujur dalam perbuatan artinya melakukan tindakan dengan benar sesuai syariat Islam. Jujur dalam perbuatan merupakan perilaku bersungguh sungguh dalam mengerjakan sesuatu sesuai keadaan atau pengakuan dalam hatinya.

 

2.       Ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Perilaku Jujur

 

a.       Surah Al-Ma'idah [5] Ayat 8

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 

Melalui ayat tersebut Allah Swt memerintahkan kepada orang beriman agar menjadi penegak keadilan dengan berkata jujur dalam persaksian. Saat menjadi saksi seorang muslim harus menyampaikan segala kebenaran yang ia ketahui. Seorang muslim tidak diperbolehkan berlaku tidak adil kepada orang lain atau kelompok tertentu hanya karena kebencian, kekecewaan, atau kemarahan dalam hati. Ayat tersebut juga mengingatkan manusia untuk menegakkan kebenaran karena Allah Swt. Menegakkan kebenaran karena Allah Swt menunjukkan keikhlasan ban seorang muslim

 

b.       Surah At-Taubah [9] Ayat 119

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.

 

Dalam ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada manusia agar bertakwa yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta berkumpul bersama orang orang yang benar. Maksud benar dalam ayat tersebut adalah jujur Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya bersama dengan orang-orang yang senantiasa berperilaku jujur

 

Anda dapat mengamalkan kandungan ayat tersebut dengan berhati-hati memilih teman Anda harus berteman dengan orang-orang yang jujur. Anda akan termotivasi melakukan perilaku jujur jika memiliki teman-teman yang selalu berperilaku jujur.

 

c.       Surah Al-Ahzab [33] Ayat 70 Bacalah ayat berikut dengan tartil!

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,

 

Ayat di atas menunjukkan perintah bertakwa kepada Allah Swt. dan senantiasa mengatakan kebenaran. Terdapat hubungan antara jujur dalam niat dan jujur dalam perbuatan yang tidak dapat dipisahkan. Jujur dalam perbuatan merupakan perwujudan jujur dalam niat dan perkataan karena niat menentukan kualitas perbuatan seseorang. Apabila niatnya benar, perbuatannya pun akan benar dan baik.

 

 

d.       Hadis Riwayat Abdullah bin Mas'ud ra.

 علَيْكُم بالصِّدْقِ، فإنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إلى البِرِّ، وإنَّ البِرَّ يَهْدِي إلى الجَنَّةِ، وما يَزالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ ويَتَحَرَّى الصِّدْقَ حتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وإيَّاكُمْ والْكَذِبَ، فإنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إلى الفُجُورِ، وإنَّ الفُجُورَ يَهْدِي إلى النَّارِ، وما يَزالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ ويَتَحَرَّى الكَذِبَ حتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذّابًا

 

 

"Kalian harus jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan pada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan pada surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan pada keburukan dan keburukan itu menunjukkan pada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (HR. Muslim)

 

Hadis tersebut menjelaskan perintah Allah Swt, kepada manusia agar selalu jujur baik dalam niat, perkataan, maupun perbuatan.

 

No comments:

Post a Comment

  • Bagikan